Mahasiswa Nippon Institute of Technology memperhatikan Robot manusia dalam acara perkenalan di Miyashiro, Jepang (19/12). Robot setinggi 126 Cm itu dikembangkan oleh ZMP Inc dan Nippon Institute of Technology. REUTERS/Toru Hanai
TEMPO.CO, Jakarta--Film-film animasi menantang kita untuk berpikir tentang sikap empati manusia terhadap benda mati, misalnya robot humanoid (menyerupai manusia).
Kini, penelitian terbaru menunjukkan, ternyata manusia bisa bersifat emosional terhadap robot. Dengan menggunakan alat pemindai otak fMRI (functional Magnetic Resonance Imaging), peneliti di Universitas Duisburg Essen menemukan bahwa manusia bisa bersikap emosional terhadap robot.
Dalam penelitian itu, 14 partisipan diperlihatkan video berbagai interaksi antara manusia, robot dan benda mati. Interaksi itu menunjukkan tiap target diperlakukan berbeda, mulai dari perilaku kasar sampai perilaku penuh kasih sayang.
Berdasarkan pemindaian fMRI, respon emosional para partisipan terahadap perlakuan manusia mencerminkan reaksi mereka terhadap baik atau buruknya perlakuan robot.
Kepala peneliti Astrid Rosenthal menjelaskan tujuan dari penelitian: "untuk menciptakan teman robotik yang bisa berhubungan dengan manusia dalam jangka panjang, karena teman robotik bisa menjadi alat yang bermanfaat. Mereka bisa membantu kegiatan sehari-hari orang lanjut usia, membantu orang cacat, atau menjaga pasien selama proses rehabilitasi."
Berdasarkan studi ini, nampaknya sebagian besar robot masa depan akan didesain semakin menyerupai makhluk hidup. Hal ini untuk mempermudah interaksi manusia dengan robot.
DVICE | APRILIANI GITA FITRIA
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Wawancara dengan Hacker Peretas Twitter AP
Browser Manakah yang Paling Dominan?
MorePhone, Ponsel Fleksibel Seperti Kertas
RAM Mobile Baru Samsung Setara PC
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2013/05/03/brk,20130503-477562,id.html