Rabu, 08 Mei 2013

Beranda » Ditemukan, Fosil Dinosaurus Kepala Kubah

Ditemukan, Fosil Dinosaurus Kepala Kubah

TEMPO.CO, Alberta - Fosil tengkorak dinosaurus kepala kubah kembali ditemukan. Penemuan ini menunjukkan hewan purba seukuran anjing tersebut lebih beragam daripada yang telah diperkirakan sebelumnya oleh para paleontolog.

Dinosaurus yang ditemukan di Alberta, Kanada, ini bernama Acrotholus audeti; Acrotholus berarti "kubah tinggi". Dinosaurus ini masuk ke dalam pachycephalosaurus, kelompok yang dikenal karena memiliki tulang tengkorak yang sangat tebal.

"Acrotholus menyediakan banyak informasi baru mengenai evolusi dinosaurus kepala kubah," kata David Evans, kepala penelitian dan kurator paleontologi vertebrata di Museum Royal Ontario, Rabu, 8 Mei 2013.

Evans dan timnya menemukan fragmen tengkorak hewan purba ini di peternakan Roy Audet. Nama Audet inilah yang lantas dijadikan nama ilmiah sang dinosaurus. Fragmen tengkorak yang ditemukan memiliki ketebalan hingga 10 sentimeter, sangat tebal untuk ukuran tulang kepala.

Penemuan fragmen tengkorak Acrotholus audeti cukup mengejutkan para paleontolog. Sebab, spesies anyar anggota pachycephalosaurus ini memiliki tulang tengkorak yang sangat menonjol yang berkembang baik selama waktu geologi.

Evans mengatakan, spesimen baru ini menjadi pachycephalosaurus tertua yang pernah ditemukan di Amerika Utara. "Dan bakal menyaingi spesimen tertua di dunia," ujar dia seperti dilaporkan dalam jurnal Nature Communications.

Sekitar 85 juta tahun lalu, Acrotholus audeti berkeliaran di tempat yang sekarang bernama Alberta. Usianya lima juta tahun lebih tua ketimbang pachycephalosaurus yang pertama ditemukan di Amerika Utara. Pachycephalosaurus lainnya dari Mongolia berumur hampir sama dengan Acrotholus audeti namun dikenali sebagai spesies baru.

Menurut tim peneliti, keragaman hewan kecil dan besar pada zaman dinosaurus nyaris sama seperti saat ini. Namun tidak mudah menemukan fosil dinosaurus kecil. Dinosaurus yang beratnya kurang dari 100 kilogram tidak memfosil dengan baik. Setiap tulang yang lapuk akan segera menjadi debu dan hanyut dari lokasi kematian, atau tercampur aduk dengan tulang hewan lain sehingga membingungkan untuk diidentifikasi.

"Lebih mudah menggali fosil hewan purba besar, seperti sauoropod berleher panjang yang tubuhnya seukuran bus," Evans mengatakan.

Kebanyakan pachycephalosaurus berbobot kurang dari 40 kilogram, bahkan lebih kecil dari anjing Labrador retriever. Namun, tulang tengkorak yang tebal membuat catatan fosil mereka jauh lebih baik dibanding jenis dinosaurus lain yang sama-sama kecil. Fosil Acrotholus audeti kini dipamerkan di Museum Royal Ontario.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Topik Terhangat
Penggerebekan Teroris | E-KTP | Vitalia Sesha & Para Wanita Fathanah | Perbudakan Buruh

Tekno Terpopuler
Smartphone Lebih Kotor dari Kloset
Satelit LAPAN Bantu Gali Potensi Pajak
Plants vs Zombies 2 Akan Diluncurkan Juli



http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2013/05/08/brk,20130508-478984,id.html