Minggu, 05 Mei 2013

Beranda » Fotografi Digital Dinilai Bikin Orang Individualis

Fotografi Digital Dinilai Bikin Orang Individualis

Sejumlah kamera Canon dengan lensa di stand kamera pabrikan Jepang dalam Photokina 2012, pameran kamera terbesar di dunia, di Cologne, Jerman, Senin (17/9).

TEMPO.CO , Jakarta: Popularitas kamera digital dinilai turut mendorong manusia menjadi kian individualis. Sejumlah persoalan yang dulu membutuhkan tenaga orang lain, cuci cetak foto misalnya, kini dengan kecanggihan teknologi fotografi dan komputer bisa dikerjakan sendiri oleh fotografer. "Dulu, fotografi adalah sebuah kerja bersama yang membutuhkan orang lain," kata Ketua Himpunan Seni Foto Amatir Yogyakarta Doni Fitri, Sabtu, 4 Mei 2013 malam kemarin.

Pernyataan itu disampaikan Doni dalam sambutan pembukaan pameran fotografi berjudul "The Work Without Border" di Jogja Gallery, Yogyakarta. Sebanyak 52 fotografer dengan 84 karya tergabung dalam pameran yang berlangsung hingga 18 Mei itu. Sebagian besar karya yang dipajang memilih tema pemandangan alam dan peristiwa meski beberapa di antaranya bermain dalam tekstur.

Menurut dia, kecanggihan kamera digital juga telah menjawab persoalan teknis memotret. Hisfa misalnya, yang di awal berdiri pada 59 tahun lalu, menjadi wadah untuk mempelajari teknik pengambilan gambar untuk menghasilkan kualitas foto yang bagus. Tapi kini, dengan teknologi fotografi dan kecanggihan komputer, persoalan teknis itu telah terjawab. "Memotret sudah selesai secara teknis, orang dipermudah dengan kecanggihan teknologi," kata dia.

Ia mengingatkan, persoalan fotografi bukan semata teknis. Meskipun persoalan teknis pun penting diperhatikan. Namun ada yang terpenting dari fotografi, yakni ide dan gagasan. "Ide lebih penting dari teknis," kata dia.

Menteri Pemuda dan Olah Raga KRMT Roy Suryo yang hadir untuk membuka pameran itu membagi pengalaman berburu obyek foto. Mantan wakil ketua Federasi Perkumpulan Senifoto Indonesia ini pernah mensiasati lensa kameranya. Dalam sebuah lomba foto Ramayana di Prambanan, ia membawa lensa yang cukup panjang. "Tapi pas dibuka kelihatan paralonnya," kata dia, sembari tertawa mengenang.

Padahal, sambung dia, lensa kamera yang dipakainya sebenarnya berukuran 200 milimeter. "Tak penting hasilnya, yang penting prosesnya," kata dia.

ANANG ZAKARIA

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi

Bos Pabrik Panci yang Siksa Buruh Jadi Tersangka
Kisah Buruh Pabrik Panci Kabur dari Sekapan Bos
Finalis X Factor Indonesia Ramaikan Konser Lenka
Profil Andressa Urach, Selingkuhan Ronaldo
Korban Tewas Bom TNI Sempat Dapat Uang dari SBY


http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2013/05/06/brk,20130506-478120,id.html