Jumat, 10 Mei 2013

Beranda » Mahasiswa ITB Menang Lomba Fujitsu 2013

Mahasiswa ITB Menang Lomba Fujitsu 2013

Bagus Hanindito, Wisnu Wijayanto dan Cindy Agustina Pemenang Fujitsu Innovation Challenge 2013, tim dari ITB bersama Achmad Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia, Nuraini Kurnia, Country Head Marketing Fujitsu Indonesia dan Mulia Dewi Karnadi, Country Head of Infrastructure Services and Solutions, Fujitsu Indonesia. Tempo/Erwin Zachri

TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) beranggotakan Bagus Hanindito, Wisnu Wijayanto dan Cindy Agustina, memenangkan Fujitsu Innovation Challenge 2013. Karya mereka "Attendance Record System with Integrated Body Health Information" terpilih sebagai pemenang.

Selain ITB, Universitas Indonesia dan Universitas Bina Nusantara ikut berpartisipasi dalam lomba dengan total peserta 14 tim itu. Kompetisi bagi para mahasiswa ini bertujuan untuk menciptakan aplikasi inovatif dengan menggunakan teknologi otentikasi pembuluh darah terbaru dari Fujitsu, PalmSecure. Aplikasi dinilai berdasarkan tingkat kreativitas, keaslian, inovasi terbaru, memiliki nilai ekonomis dan berguna bagi masyarakat.

Para pemenang berhak atas hadiah perjalanan ke Jepang untuk mengunjungi kantor pusat Fujitsu, dan melihat secara langsung pabrik PalmSecure serta berpartisipasi dalam Fujitsu Forum 2013 yang diadakan 16-17 Mei 2013 di Tokyo, Jepang.

"Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang atas keberhasilan yang mereka raih. Kami juga berterima kasih kepada para peserta lain atas antusiasmenya dalam mengikuti Fujitsu Innovation Challenge 2013, dan menghargai kreativitas mereka dalam menciptakan aplikasi terobosan baru dengan menggunakan PalmSecure," kata Achmad Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat 10 Mei 2013.

Wisnu Wijayanto, salah satu anggota tim pemenang, mengungkapkan kegembiraannya berkesempatan mengakses dan mempelajari teknologi PalmSecure. "Teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi penggerak kreativitas dan inovasi kami sebagai mahasiswa. Kami percaya inisiatif Fujitsu ini dapat menjadi menjadi salah satu katalis dari masyarakat yang lebih cerdas lagi di Indonesia," ujarnya.

Teknologi otentikasi pembuluh darah PalmSecure menggunakan pola vaskular untuk mengidentifikasi data personal. Pengenal pembuluh darah tergolong aman karena otentikasi data terdapat dalam tubuh, sehingga sangat mustahil untuk dipalsukan. Karakter unik ini telah membuat pengenal pembuluh darah telapak tangan menjadi populer, digunakan khususnya untuk hal keamanan, dan umumnya digunakan untuk sistem waktu kehadiran.

PalmSecure menawarkan solusi yang mudah digunakan dan higienis untuk verifikasi identitas. Alat pendeteksi pembuluh darah telapak tangan dapat digunakan tanpa kontak langsung dan dapat digunakan dengan tangan yang kotor atau kulit tangan yang sedang terluka.

Di Eropa, penggunaan teknologi otentikasi pembuluh darah telapak tangan telah banyak digunakan bersama dengan berbagai aplikasi di bermacam industri seperti finansial, kesehatan, keamanan gedung dan fasilitas layanan publik. Achmad mengatakan Fujitsu membawa teknologi pembuluh darah biometrik ke Indonesia untuk keamanan yang lebih canggih dan handal. Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z

Berita lain
Jumat Pagi Terjadi Gerhana Matahari
Gerhana Matahari Lebih Jelas di Indonesia Timur 
Ini Cara Mengamati Gerhana Matahari
Alex Ferguson Di-Mention 6 Juta Kali dalam 24 Jam 
20 Mei, Yogyakarta Uji Coba Bus Listrik


http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2013/05/10/brk,20130510-479429,id.html