Rabu, 01 Mei 2013

Beranda » Wawancara dengan Hacker Peretas Twitter AP

Wawancara dengan Hacker Peretas Twitter AP

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan lalu, indeks saham Dow Jones sempat terjun. Musababnya, sebuah kicauan Twitter dari kantor berita Associated Press (AP) mengabarkan breaking news jika Gedung Putih diledakkan dan Presiden Obama terluka. Pasar bereaksi negatif. Indeks terjun bebas.

AP membantah isi kicauan itu. Begitu juga Gedung Putih. Presiden Obama dikabarkan sehat sehat saja. Publik akhirnya sadar, akun twitter AP diretas. Kelompok yang menamakan diri Syrian Electronic Army mengaku berada di balik serangan peretasan ini. Mereka mengaku meretas karena untuk membalas campur tangan barat di konflik Suriah.

Situs Business Insider menelusuri siapa kelompok ini. Salah satu pemimpinnya, Th3 Pr0 mengaku masih SMA dan berumur 18 tahun. Dia mengaku juga meretas situs dan akun twitter media barat lainnya. Berikut petikan wawancara via email antara Business Insider dengan Th3 Pr0

Business Insider (BI) : SEA telah meretas berbagai situs berita di US, yang paling besar adalah peretasan akun twitter AP. Mengapa anda meretas situs media AS ?
Th3 Pr0 (TP): Sejak Awal krisis di Suriah misi kami adalah mempertahankan negara dengan melawan kampanye berita palsu tentang Suriah, tanah air kami. Mereka juga membuat kerusakan di negri kami dengan mendukung kelompok-kelompok teroris di Suriah. Kami yakin pemerintah AS berada di balik dukungan ini.

BI: Bagaimana respon terhadap hasil peretasan anda? Misalnya, Indeks Dow Jones yang turun secara signifikan setelah akun twitter AP diretas. Bagaimana perasaan anda terkait itu?
TP: Ya, itu memang tujuan kami... itu adalah kemenangan besar bagi kami.

BI: Seberapa sulit meretas situs atau akun Twitter ? Apakah rencana Twitter untuk otentikasi dua langkah dalam pengamanan password akan mempersulit peretasan anda?
TP: Ini tidak mudah, tapi juga tidak sulit... mungkin langkah Twitter itu bisa mencegah peretasan. Namun pada akhirnya kami akan meretas target kami seaman apapun itu.

BI: Di mana basis anda dan SEA? Apakah kalian semua di Suriah? Apa kalian keturunan Suriah?
TP: Secara administrasi SEA berbasis di Suriah, tetapi beberapa anggota kami tidak berada di Suriah. Kami semua adalah warga Suriah.

BI: Apakah anda ada dibayar untuk meretas ? Jika ya, siapa yang membayar?
TP: Tentu tidak. Kami tak perlu uang untuk pekerjaan ini. Suriah adalah kampung halaman kami. dan tugas kami adalah mempertahankannya.

BI: Dalam laman about.me anda menyebut umur 18 tahun. Apakah anda masih SMA / kuliah?
TP: Ya benar, saya sekarang masih SMA dan tahun depan masuk kuliah.

BI: Apakah SEA banyak menyita waktu anda? Apa yang akan anda lakukan jika tak terlibat dalam proyek SEA?
TP: Ya ini menyita waktu. Tapi saya berusaha untuk mengatur waktu saya antara bekerja untuk SEA dan belajar. Dari dulu, sebelum bergabung dengan SEA, saya memang hacker.

BI: Bagaimana SEA bisa mempengaruhi perang di Suriah?
TP: Ini sangat mempengaruhi perang Suriah. Selain meretas, kami mencoba menyebarkan kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi di Suriah melalui akun media sosial kami dan website.

BI: Jika Bashar al-Assad yang kalah di Suriah, apakah SEA akan lanjut terus?
TP: Kami tidak berbicara tentang satu orang di sini, kami berbicara tentang seluruh negara dan rakyat. Jika Assad kalah maka Suriah dan rakyat Suriah akan kehilangan. Namun Suriah tidak akan menyerah, kebenaran tidak pernah kalah.

BUSINESS INSIDER | NUR ROCHMI

Berita Lainnya:
Ingin Merayu Lewat Pesan Pendek? Perhatikan Ini
Iniesta: Sekarang Kami Harus Berpikir ke Liga
Browser Manakah yang Paling Dominan?
Banjir dan Genangan Masih Ada di Beberapa Lokasi
CEO BlackBerry: 5 Tahun Lagi Tablet Bakal Redup


http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2013/05/02/brk,20130502-477291,id.html