Selasa, 16 April 2013

Beranda » Sisa Supernova Ditemukan di Bumi  

Sisa Supernova Ditemukan di Bumi  

TEMPO.CO, Denver - Ahli fisika dari Technical University of Munich menemukan sisa supernova pada endapan tanah di dasar laut dalam. Untuk pertama kali, jejak ledakan bintang ditemukan di bumi.

Jejak ledakan bintang tersebut adalah isotop besi-60 yang tak mungkin terbentuk di bumi. Peneliti menemukan sampel dasar laut dari Samudra Pasifik bagian timur pada 2004. Lapisan yang diteliti diperkirakan berusia sekitar 1,7-3,3 juta tahun.

Sampel dicampurkan bersama zat kimia khusus untuk memisahkan isotop. Selama hampir satu dekade, peneliti menelusuri umur atom tak lazim tersebut menggunakan spektrometer massa.

Hasil penelusuran diumumkan pada pertemuan American Physical Society di Denver, Colorado, pada 14 April lalu. Isotop besi merupakan isi perut bintang yang terburai oleh ledakan sekitar 2,2 juta tahun lalu.

"Bintang yang meledak merupakan tetangga matahari," ujar peneliti fisika dari Technical University of Munich, Shawn Bishop.

Bintang yang meledak pecah hingga berukuran lebih kecil daripada debu. Debu ini terbang ke berbagai penjuru pada kecepatan mendekati cahaya. Bumi menjadi salah satu lokasi terbangnya debu-debu bintang. Salah satu materi yang terbawa debu tersebut adalah isotop besi. Ketika jatuh di bumi, isotop dilahap bakteri pemakan besi dan terawetkan hingga sekarang. Bakteri pemakan besi merakit isotop besi-60 menjadi senyawa magnetit Fe3O4.

Sejauh ini para ahli astronomi belum menemukan bintang tetangga matahari yang meledak 2,2 juta tahun lalu. Namun, dalam makalah ilmiahnya, Bishop mencurigai supernova pernah terjadi di daerah kelompok bintang Scorpius-Centaurus. Kelompok ini berlokasi sekitar 424 tahun cahaya dari bumi.

Dugaan ledakan bintang masih membutuhkan bukti pendukung. Jika supernova pernah mampir ke bumi, seharusnya ditemukan banyak besi-60 pada fosil. Salah satu fosil yang dicari adalah bakteri pemakan besi yang memproduksi kristal magnetik berukuran nanometer (sepermiliar meter). Kristal dipakai bakteri untuk berbaris mengikuti medan magnet bumi.

Kini Bishop bekerja keras di laboratorium untuk mempelajari sampel dasar laut berikutnya. Ia berharap bisa menemukan isotop besi-60 seperti pada sampel sebelumnya.

Bintang merupakan bola gas raksasa yang menghasilkan cahaya. "Pembakaran" pada bintang dilakukan dengan menggabungkan dua inti atom sambil melepaskan cahaya. Atom berat seperti besi biasanya disimpan di perut bintang. Ketika kehabisan bahan bakar--berupa hidrogen dan helium--bintang meledak sembari menghamburkan seluruh isi perutnya. Sisa ledakan ini menyebar ke segala arah dan bisa jadi tersangkut di bumi. Cahaya ledakan supernova bisa terlihat selama beberapa pekan atau beberapa bulan.

NATURE | ANTON WILLIAM

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh|Serangan Penjara Sleman|Harta Djoko Susilo|Nasib Anas

Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kata Saksi Bom Boston
Bom Boston, Dua Pelari Indonesia Selamat
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York


http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2013/04/16/brk,20130416-473795,id.html