Jumat, 26 April 2013

Beranda » Inti Bumi Sepanas Permukaan Matahari

Inti Bumi Sepanas Permukaan Matahari

TEMPO.CO, Jakarta - Panas pada inti bumi ternyata menyamai permukaan Matahari. Pengukuran terbaru menunjukkan bahwa inti bumi ternyata jauh lebih panas dari percobaan sebelumnya. Suhu inti bumi terukur 6000 derajat celcius atau setara dengan suhu di permukaan matahari.

Peneliti Komisi untuk Energi Atom dan Energi Alternatif Prancis, atau lebih dikenal CEA, Agnes Dewaele, studi daerah interior bumi ini sebenarnya tidak bisa diakses langsung, tetapi temuannya penting bagi sejumlah disiplin ilmu. Di antaranya sebagai pedoman untuk mempelajari gempa bumi dan medan magnet bumi. "Informasi ini bermanfaat untuk ahli geofisika, seismolog, geodynamisis. Mereka membutuhkan beberapa data untuk memperjelas model komputer mereka," kata Agnes.

Percobaan pengukuran pertama dimulai pada medio 1990-an. Kala itu, diperkirakan temperatur inti bumi mencapai 5000 derajat Celcius. "Tetapi ada orang yang melakukan pengukuran dan kalkulasi menggunakan komputer, sehingga akhirnya tidak ada kesepakatan. Tidak baik untuk studi ini jika tidak ada kesepakatan," kata dia.

Tim peneliti kemudian meninjau kembali pengukuran yang sudah berusia sekitar 20 tahun itu. Kali ini menggunakan European Synchrotron Radiation Facility, salah satu sumber sinar X yang paling intens.

Untuk meniru tekanan besar pada batas inti bumi yang lebih dari satu juta kali tekanan di permukaan laut, mereka menggunakan alat yang disebut dengan diamond anvil cell. Percobaan diuraikan menggunakan sinar X untuk menyelidiki sampel kecil besi pada tekanan yang luar biasa besar. Kemudian dikaji bagaimana bentuk kristal besi tersebut pada saat meleleh.

Selama ini, gelombang seismik ditangkap setelah gempa bumi di seluruh dunia. Dari gelombang tersebut, didapatkan informasi mengenai ketebalan dan kepadatan lapisan di bumi. Tetapi tidak ada informasi indikasi suhu. Para peneliti harus bekerja dalam model komputer untuk mensimulasi bagian-bagian bumi.

BBC | ISMI WAHID


http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2013/04/27/brk,20130427-476192,id.html