Senin, 29 April 2013

Beranda » Isi Baterai Ponsel dengan Bersepeda

Isi Baterai Ponsel dengan Bersepeda

TEMPO.CO , Jakarta - Bersepeda membuat kita merasa lebih sehat dan kuat. Siva Cycle merilis Atom, pada 23 April 2013 untuk membuat kekuatan itu benar-benar menjadi kekuatan.

Atom adalah aksesoris sepeda yang mengisi perangkat USB menggunakan energi yang dihasilkan oleh pengendara sepeda. Gadget kecil yang berbobot 300 gram ini terpasang di sepeda dan menangkap energi kinetik anda ketika anda melaju. "Jumlah listrik yang anda ciptakan tergantung seberapa lama anda mengendarai," Dave Delcourt, pendiri dan CEO Atom mengatakan saat di wawancara oleh VentureBeat.

"Kami mentransformasikan kendaraan sehari-hari dengan mengubah energi serta hasrat berkendara menjadi suatu kebutuhan sehari-hari. Sepeda menjadi infrastruktur untuk mendistribusikan energi. Selama anda bersepeda, anda memberikan energi pada ponsel anda," kata Delcourt.

Energi juga tersedia untuk pengendara melalui baterai portable 1300 mAh (hampir sama dengan baterai pada iPhone 5), yang bisa dilepas dan dibawa. Saat mengendarai dengan kecepatan 10 meter per jam, Atom menghasilkan 3 watt. Perangkat USB yang bisa di-charge bisa dicolokkan dan diisi power, dan Atom hanya menyalurkan power jika perangkat membutuhkannya. Atom terdiri dari tiga bagian yang dapat dipindahkan dan mudah dipasang.

Delcourt dan Aaron Latzke pertama kali mulai mengembangkan teknologi ini tahun 2011. Latzke adalah insinyur mesin dan gemar bersepeda. Ia ingin menciptakan sesuatu bagi banyak orang. Mereka sadar bawa prinsip dasar konversi gaya kinetik menjadi listrik yang dikembangakan sejak tahun 1940-an belum diperbaharui selama abad 21.

Kini, setelah beberapa tahun penelitian dan pengembangan, Delcourt dan Latzke meluncurkan kampanye Kickstarter untuk memasarkan Atom. Target mereka yaitu mengapalkan 10.000 unit pada operasi bulan pertama.

Siva Cycle yang berlokasi di San Francisco, memiliki visi untuk memperluas pemasaran Atom di luar Amerika. Perusahaan akan mendonasikan 1 generator untuk tiap 10 pembelian kepada seseorang yang membutuhkannya di negara berkembang. Power seringkali sulit didapatkan di negara berkembang, dan 1,5 triliun orang tidak punya akses listrik. Meski di negara ini orang-orang di negara ini cepat sekali mengikuti perkembangan tekonologi, Delcourt mengatakan masih ada orang yang lebih membutuhkan power.

VENTUREBEAT | APRILIANI GITA FITRIA


Topik terhangat:

Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji


http://www.tempointeraktif.com/hg/uji_produk/2013/04/30/brk,20130430-476734,id.html