TEMPO.CO, Jakarta - Regional Sales Manager Autodesk untuk kawasan ASEAN, Gianluca Nicholas Lange, mengatakan program Building Information Modeling (BIM) Autodesk mengalami permintaan signifikan di Indonesia dalam enam bulan terakhir. Ia optimistis semakin banyak perusahaan yang akan menggunakan program BIM yang ada dalam Building Design Suite 2014 itu di masa depan.
"Program BIM sudah mulai diadopsi di Indonesia. Kami ada beberapa proyek yang akan launch mengadopsi BIM," ujar Lange di Jakarta. Ia mengakui untuk implementasi konsep BIM, Indonesia tergolong lebih lambat dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Salah satu kendala pemanfaatan BIM adalah membutuhkan arsitek berpengalaman dengan keahlian tinggi. Untuk itu, tambahnya, Autodesk akan terus berinvestasi meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia, di antaranya melalui universitas dan melakukan edukasi pasar.
Lange menambahkan, bahwa konsep BIM sangat terkait dengan konsep green building. Untuk melaksanakan semangat green building yang tercetus dalam Konferensi Kyoto tahun 1997 itu, menurutnya, harus didukung dengan regulasi dan insentif dari pemerintah.
BIM sendiri tercakup dalam Autodesk Building Design Suite 2014 yang baru diluncurkan. Perangkat lunak komprehensif ini membantu spesialis bangunan dan konstruksi untuk mendisain, simulasi, visualisasi dan membangun bangunan yang lebih baik. Suite ini tersedia dalam tiga versi, yaitu standard, premium dan ultimate.
Akses perangkat lunak fleksibel yang disediakan Suite 2014 memberikan palet yang lebih luas sehingga spesialis desain bangunan dan konstruksi dapat memilih solusi terbaik untuk pekerjaannya dan merespons perubahan kebutuhan bisnis dengan cepat.
Produk terbaru dalam Suite 2014 mencakup Autodesk Recap, Autodesk Raster Design, dan Autodesk InfraWorks 2014. Autodesk Recap yang tersedia untuk seluruh pengguna Suite 2014 memungkinkan arsitek, insinyur dan kontraktor membuat data 3D yang cerdas dari scan laser dan obyek yang terfoto. Tidak hanya memulai dari lembaran kosong, kini Autodesk Recap memungkinkan desainer, arsitek atau insinyur untuk menambah, memodifikasi, memvalidasi dan mendokumentasikan proses desain mereka ke dalam konteks dari data yang telah ada.
Autodesk Raster Design adalah penyunting raster yang handal dan alat konversi raster-to-vector yang dapat membantu arsitek, insinyur dan kontraktor meningkatkan informasi visual dalam perencanaan bangunan. Sementara Autodesk InfraWorks 2014 (dahulu Autodesk Infrastructure Modeler) mempermudah pembuatan, evaluasi dan komunikasi proyek bangunan dalam konteks situs yang lebih luas.
Peningkatan yang terdapat dalam Suite 2014 meliputi peningkatan Autodesk Revit 2014 yang dirancang secara spesifik untuk BIM, peningkatan interoperabilitas di antara teknologi yang memungkinkan kolaborasi yang lebih efektif, termasuk peningkatan IFC, DWFTM, DWGTM/DXFTM dan 3D solids. Selain itu terdapat peningkatan interoperabilitas antara AutoCAD dan Revit yang memudahkan transisi ke BIM. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z
Berita lain
Sony Luncurkan Keker Digital Baru
Samsung Rilis Galaxy Tab 3
Apple Dirumorkan Bikin iPad Mini Versi Murah
Nokia Asha 210, Ponsel Pertama Bertombol WhatsApp
Isi Baterai Ponsel dengan Bersepeda
http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2013/04/30/brk,20130430-476974,id.html