TEMPO.CO, Amsterdam - Beberapa bulan sebelum ia meninggal, Carl Sagan mencatat pesan harapan kepada calon penjelajah Mars. "Apa pun alasan Anda berada di Mars, aku senang Anda ada di sana dan aku berharap aku sedang bersama Anda," dia menuliskan.
Pada hari Senin, 17 tahun setelah astronom perintis ini menuliskan visi penuh harapan tentang masa depan pada tahun 1996, sebuah perusahaan dari Belanda menyatakan siap mengubah mimpi Sagan menjadi kenyataan. Perusahaan itu, Mars One, berencana mengirimkan empat astronot dalam perjalanan ke Planet Merah itu pada 2023.
Tujuannya untuk membentuk koloni permanen manusia. Demikian dilansir situs perusahaan itu. Tim pertama akan mendarat di permukaan Mars pada 2023 untuk mulai membangun koloni, dan penerbangan akan dilakukan secara berkelanjutan setiap dua tahun setelah itu.
Tetapi ada beberapa hambatan serius yang kini tengah mereka pecahkan. Pertama, ketika di Mars, tubuh harus beradaptasi dengan gravitasi permukaan yang 38 persen lebih kuat dari di Bumi. Hal ini dikhawatirkan akan menyebabkan perubahan fisiologis pada kepadatan tulang, kekuatan otot, dan sirkulasi tubuh. Kedua, dan langsung berhubungan dengan yang pertama, mereka harus mengucapkan selamat tinggal kepada semua keluarga dan teman-teman karena kesepakatan itu tidak termasuk tiket pulang.
Dalam situs Web tentang Mars ditulis, kepulangan kembali ke Bumi "tidak dapat diantisipasi atau diharapkan". Untuk kembali, mereka membutuhkan roket yang dirakit secara lengkap dan mampu melarikan diri dari medan gravitasi Mars, sistem pendukung kehidupan yang mampu untuk bertahan selama tujuh bulan, dan "dermaga", baik di Bumi maupun ruang angkasa.
Namun demikian, direktur perusahaan, Norbert Kraft, mengatakan, sudah lebih dari 10 ribu orang yang melamar untuk terbang ke Mars. Ketika pencarian resmi diluncurkan pada Senin di Hotel Pennsylvania, New York, ribuan orang langsung mendaftar.
Kraft mengatakan kepada Guardian bahwa pelamar sejauh ini berkisar pada usia 18-62 tahun. Sebagian besar pelamar adalah laki-laki.
Profesor Gerard 't Hooft, pemenang hadiah Nobel untuk fisika teoretis pada 1999 dan dosen teori fisika di Universitas Utrecht, Belanda, adalah duta proyek tersebut. Ia mengakui ada risiko kesehatan yang tidak diketahui. "Antara lain berupa radiasi dari sifat yang berbeda dari apa yang telah diuji di Bumi," katanya kepada BBC.
Didirikan pada 2010 oleh Bas Lansdorp, seorang insinyur, Mars One telah mengembangkan peta yang realistis. Adapun rencana pembiayaan untuk proyek ini berdasarkan teknologi yang ada. Mereka menyatakan misi ini sangat layak. Dalam situs Web-nya, mereka menyatakan, unsur-unsur dasar yang dibutuhkan untuk kehidupan sudah ada di planet ini. Misalnya, air yang dapat diekstraksi dari es dalam tanah dan nitrogen, unsur utama dalam udara yang kita hirup. Koloni akan didukung oleh panel surya khusus.
Pada bulan Maret, Mars One menandatangani kontrak dengan perusahaan Amerika Serikat, Paragon Space Development Corporation. Ini bertujuan untuk mengambil langkah pertama dalam mengembangkan sistem pendukung kehidupan dan antariksa yang cocok untuk misi ini. Proyek ini akan menelan biaya US$ 6 juta.
Lansdorp mengatakan, ia berharap dapat menjual hak siar. "Pendapatan selama Olimpiade London hampir cukup untuk membiayai misi ke Mars," kata Lansdorp dalam wawancara dengan ABC News pada bulan Maret.
Duta lain untuk proyek ini adalah Paul Römer, salah seorang kreator acara reality show Big Brother. "Misi ke Mars ini bisa menjadi acara media terbesar dunia," kata Romer.
BBC | GUARDIAN | TRIP B
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2013/04/22/brk,20130422-474940,id.html