Senin, 15 April 2013

Beranda » Baidu Bangun Laboratorium di Silicon Valley

Baidu Bangun Laboratorium di Silicon Valley

TEMPO.CO, California - Peletakkan batu pertama artificial laboratorium atau laboratorium buatan dari kantor Baidu, mesin pencari terbesar di Cina telah dimulai di daerah Cupertino, California, Amerika Serikat. Semua ini adalah wujud dari isu yang dihembuskan sejak akhir Januari 2013.

Waktu itu, beredar kabar bahwa mesin pencari terbesar dari Negeri Panda tersebut mencari tempat untuk laboratorium riset yang didedikasikan untuk Deep Learning. Sebuah tempat praktik lapangan ilmu komputer yang berusaha memahami kinerja dengan meniru otak manusia lengkap dengan piranti keras dan piranti lunaknya.

Baidu menyebut laboratorium tersebut The Institute of Deep Learning atau IDL. Fungsinya seperti milik Google dan Apple, sebuah tempat yang dapat mempelajari cara berpikir manusia. "Kami memiliki mimpi besar tentang penggunaan deep learning untuk mensimulasi fungsionalnya, kekuatannya dan juga intelejensia dari otak manusia," kata Kai Yu, perwakilan Baidu dalam pidatonya.

Yu menuturkan bahwa jika perusahannya ingin bersaing dengan Google maka mereka harus membuat toko di halaman belakang markas Google. "Di Silicon Valley, Anda memiliki kolam yang sangat besar yang berbasis insinyur-insinyur berbakat dan ilmuwan-ilmuwan utama, dan Google sedang menikmatinya," kata dia. Baidu sebenarnya sudah membuka kantor di Cupertino sejak setahun lalu, tapi pembukaan laboratorium baru di awal April 2013.

Menurut perintis deep learning dari Universitas New York, Yann LeCun, keputusan Baidu untuk membangun laboratorium tersebut merupakan langkah yang berani. Sebab teknologi ini masih panjang perjalannya. Tapi LeCunn menilai ada hal positif yang bisa diraih Baidu dengan pembukaan laboratorium tersebut yaitu menarik banyak orang berbakat dan membiarkan para insinyur mereka untuk mengeksplorasi inovasi ini.

Bahkan sekarang salah satu peneliti di laboratorium Yu sedang bekerja dengan Baidu membuat produk bernama Baidu Eye, produk yang menyerupai kacamata pintar Google. Tapi Yu menegaskan bahwa priortias utama laboratorium ini adalah mengeksplorasi algoritma deep learning. "Kami ingin fokus di situ," kata Yu.

WIRED | DIANING SARI

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat
Cuit Perdana @SBYudhoyono Nanti Malam


http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2013/04/16/brk,20130416-473626,id.html