Sabtu, 08 Januari 2011

Beranda » Rangkaian Pengukur Frekuensi

Rangkaian Pengukur Frekuensi

dinamakan sebagai “Frekuensi Meter”. Sedangkan untuk kebalikan dari frekuensi dinamakan dengan perioda, perioda adalah lamanya waktu yang dibutuhkan dalam satu siklus gelombang. Banyak sekali kejadian-kejadian alam atau aktivitas manusia yang bisa menciptakan terjadinya rambatan gelombang.

Cara kerja dari rangkaian pengukur frekuensi diatas sebenarnya sangat mudah untuk dimengerti. Anda jangan terkecoh dengan jumlah komponen yang digunakan. Rangkaian pengukur frekuensi terlihat lebih ramai karena adanya rangkaian pendukung untuk tampilan seven segment dan rangkaian pewaktu atau monostable. Rangkaian diatas bekerja memanfaatkan pewaktu yang sengaja diatur pada jangka waktu 1 (satu) detik. Sedangkan untuk menghitung jumlah frekuensi dimanfaatkan siklus positif dari sinyal input itu sendiri. Dimana sinyal input tersebut dijadikan sebagai clock pada rangkaian counter. Kemudian sinyal pengatur waktu satu detik dari rangkaian monostable kemudian dikalikan logikanya dengan sinyal input dengan menggunakan gerbang AND. Sehingga pada saat sinyal dari monostable berlogika tinggi selama satu detik, maka input clock pada rangkaian counter akan mendapat logika sama seperti pada sinyal input pengukuran. Tetapi setelah satu detik sinyal dari monostable akan bernilai 0 volt sehingga perhitungan frekuensi dihentikan.
Rangkaian penghitung frekeunsi di atas merupakan contoh yang sangat sederhana dan berlaku bagi sinyal pengukuran yang mempunyai tegangan 3 volt sd 9 volt. Sedangkan untuk tegangan pengukuran yang lebih kecil dari 3 volt akan dibaca oleh gerbang AND sebagai logika rendah walaupun terjadi ayunan sinyal. Kemudian tegangan yang terlalu besar juga akan dapat menyebabkan kerusakan pada rangkaian.
Tetapi Anda dengan bisa dengan mudah memodifikasi rangkaian di atas menjadi lebih kompleks. Misalnya dengan menambahkan rotary switch pada bagian input dengan setiap jalur diberi resistor penahan arus dari sumber tegangan yang besar. Nilai resistor-resistor dibuat bervariasi sesuai dengan tegangan range pengukuran. Yang penting semakin besar range tegangan akan diukur maka membutuhkan nilai resistor yang lebih besar pula. Kemudian untuk mengukur tegangan yang lebih kecil Anda bisa mengunakan rangkaian penguat satu transistor supaya sinyal input tersebut bisa berpengaruh pada gerbang AND. Yang terakhir, rangkaian di atas menggunakan gerbang sebagai penentu logika untuk kemudian dilanjutkan menuju rangkaian pencacah, sehingga sinyal yang berbentuk kotak adalah sinyal yang paling tepat pengukurannya dibanding dengan bentuk sinyal sinus atau yang lain. Jadi Anda bisa juga menggunakan rangkaian pembentuk sinyal kotak dengan IC Op-Amp atau gerbang schimitt trigger sebagai pemasti logika.
Pokoknya Anda bisa berkreasi sendiri sesuai dengan keinginan Anda, yang pasti Anda wajib memiliki rangkaian pengukur frekuensi ini.

www.isunuklir.blogspot.com