Senin, 03 Januari 2011

Beranda » Cara Penggunaan Multitester / Avometer pada Ponsel

Cara Penggunaan Multitester / Avometer pada Ponsel

Satu hal yang wajib dimiliki oleh seorang teknisi elektro adalah multitester, Alat ini tidak bisa lepas juga dari teknisi Ponsel.Selain menggunakan DC power suplyseorang teknisi juga wajib mengetahui cara mengguna kan mutitester. Agar dapat lebih dipahami lagi ikuti keterangan dibawah ini, Multitester Analog dapat digunakan sebagai berikut:

A. Avometer.
Tentunya anda telah mengenal alat ukur yang namanyaAVOMETER, atau yang sering juga disebut dengan Multitester atau Multimeter. Kalau Belum kenal, bisa anda dilihat pada gambar dibawah ini:

B. Perhatikan 2 Gambar dibawah ini Gambar 2 danGambar 3

C. Pada Gambar 3 terdapat 4 Golongan :
  • Ω = Ohm/Tahanan. Untuk mengukur Ponsel dalam keadaan tidak dialiri tegangan dari Baterai ataupun Power Suplay, yang Umum digunakan adalah X1 dan X10. Jadi yang X1K dan X10K untuk Ponsel dapat anda abaikan, biar anda tidak bingung.
  • DCV = DC Voltase. Untuk mengukur Ponsel dalam keadaan terhubung dengan baterai ataupun  Power Suplay, yang sering digunakan hanya seperti pada Gambar 3, yaitu jarum penunjuk mengarah ke angka 10, yaitu untuk mengukur tegangan (V/Volt) yang nilainya dibawah 10 volt. Sedangkan yang 2.5 biasa digunakan untuk mengukur Vcore dan VIO karena lebih akurat , walaupun dengan penunjuk ke angka 10 anda masih dapat membaca tegangan yang berada di bawah 2.5 volt. Dan yang ke angka 50 hanya untuk mengukur Vled untuk LCD yang pada Ponsel tertentu nilainya lebih besar dari 10 Volt, Yang lain tidak digunakan dalam Service Ponsel.
  • DCmA = DC miliampere. Tidak atau jarang teknisi Ponsel mengunakan yang ini, Jadi bisa anda abaika saja.
  • ACV = AC Voltase. Abaikan saja, karena di Ponsel tidak ada arus AC, semuanya arus DC.
D. Cara Pakai Multitester Analog
Yang akan dibahas disini hanya yang digunakan untuk service Ponsel, yaitu Ω dan DCV.
  • Ω = Ohm/Tahanan. Sebelum anda menggunakan untuk mengetahui setiap kerusakan komponen Ponsel dengan menggunakan saklar penunjuk ke X 1 maupun X 10, sebaiknya anda satukan dahulu probe merah (+) dengan probe hitam (-) dan jarum penunjuk harus bergerak ke angka 0 (tulisan biru sebelah kanan atas pada gambar 2). Jika Tidak sampai atau lebih ke 0, anda dapat meng -0-kan dengan memutar ke kiri atau ke kanan tombol diatas tulisan O Ω ADJ pada Gambar 3. Jika Sudah diputar paling kanan belum sampai ke 0, baterai dalam avometer anda berarti sudah rusak dan perlu diganti. Jika AVOMETER anda seperti gambar diatas, baterai yang perlu diganti yaitu yang 1,5v (2 buah), sedangkan baterai yang 9V tidak perlu diganti (karena hanya digunakan untuk Ω X 10 K). Jika anda menggunakan X1 Ω, nilai yang perlu dibaca adalah angka 0 paling kanan atas lalu ke kiri 1,2,3, dst sampai 1k, jadi dengan menggunakan X1 Ω nilai maksimal yang dapat dibaca adalah 1 Kilo Ohm (1000 ohm). Sedangkan Jika anda menggunakan X10 Ω, nilai maksimalnya yaitu 1 Kilo Ohm dikalikan 10 atau sama dengan 10 Kilo Ohm. X1 Ω dan X10 Ω umumnya digunakan untuk mengukur Jalur dan Fuse (jika jalur dan Fuse tidak putus jarum penunjuk harus ke angka 0), Speaker, Mic, Vibrator, Dioda dan Transistor. Untuk R(resistor) yang nilainya lebih dari 10 K Ω, anda harus menggunakan X1K Ω atau 10K Ω). Untuk C (capasitor) akan lebih baik jika anda mencabut terlebih dahulu C yang akan diukur. C yang masih bagus apabila diukur akan menunjukkan ke angka tertentu kemudian jarum penunjuk kembali lagi ke kiri. Jika tidak kembali berati rusak. Untuk mengukur Dioda dalam keadaan dilepas dari rangkaian jarum hanya bergerak satu arah, jika dibalik probe-nya masih bergerak berati dioda tersebut bocor atau rusak. Untuk lebih cepat dan lebih ringkas dalam anda belajar mengukur…Cari bangkai Ponsel yang sejenis kemudian anda bandingkan nilainya dengan Ponsel yang sedang anda perbaiki.
  • DCV = DC Voltase. Dengan Saklar Penunjuk ke angka 10 seperti pada Gambar 3. Angka yang anda Baca adalah pada baris kedua dari atasGambar 2, yaitu yang ada tulisan DCV A 0-2- 4- 6- 8-10. Jika Pada saat pengukuran berada diantara angka 2 dan 4 berarti 3 Volt. Untuk menjadikan 0 anda tidak perlu menyatukanprobe merah dan probe hitam, cukup diputar dengan obeng pipih (obeng min) saklar ditengah bawah pada Gambar 2. Untuk mengukur baterai Ponsel yang umumnya 3,7 V … probe hitam di – baterai sedangkan probe merah di + baterai, kemudian baca jarum penunjuk, yaitu hampir ke angka 4. Jika jarum penunjuk dibawah 3,5 berarti baterai telah rusak. Untuk mengukur tegangan pada Rangkaian Ponsel, terlebih dahulu Ponsel yang akan diukur tegangannya dihubunghkan dengan baterai atau power suplay, dan probe hitam AVOMETER dapat anda hubungkan ke – (hitam) dari power supplay. Kemudian tekan saklar on-off di HP terus ukur tegangan yang ingin anda ukur pada rangkaian dengan menggunakan probe merah (+) dari AVOMETER.
Sampai disini dulu cara menggunakan Avometer untuk menganalisa kerusakan pada Ponsel. Silahkan Anda Praktekkan cara di atas. Semoga Postingan ini bermanfaat bagi para pembaca. Komentar Anda Sangat Bermanfaat Bagi Perkembangan Blog InI


www.isunuklir.blogspot.com